Yupz, tujuan saya kali ini adalah
Blitar. Yah, sebagai kota tetangga, perlu juga untuk dikunjungi sesekali, siapa
tahu rumput tetangga lebih hijau,, ^^v
Tujuan utamanya ke Pantai Tambakrejo,
yang menurut gosip pantainya bagus, jadi biar makin sip, mari kita coba untuk
membuktikannya. Let’s go,,
Di hari Minggu yang cerah (9/9), capcus
dari Kediri jam 9 pagi (ehem, masih bisa dibilang pagi lah ya ^^), saya dan
teman-teman sekantor melakukan perjalanan sepeda motor ke pantai tersebut. Dengan
“sedikit” balapan, tanya sana-sini, melewati lembah dan bukit, ternyata tempatnya
cukup terpencil, jauh dari peradaban (tapi masih ada sinyal kok), trus pantai
ini termasuk daerah kawasan pantai selatan. Setelah menempuh 2 jam, sampailah
kita di Pantai Tambakrejo,, *fiuhhh* *ngelap keringet*
Dan….
*jeng
jeng jeng*
Pantai………….
Akhirnya saya menemukan pantai juga,
setelah tiga bulan merantau,, *terharu*
Ok, saatnya menikmati pantai,,
Cuma, karna kita sampainya udah siang,
dimana sang matahari sedang bersinar dengan asyiknya, jadi teriknya cukup
lumayan, lumayan bisa buat jemuran jadi gosong,, But, no problemo, tetap bisa menikmati
pantai kok,, *tetep semangat*
Ada angin sepoi-sepoi,,
Ada pasir yang putih,,
Ada air laut yang biru,,
Ada ombak yang bergelombang,,
Ada karang yang kokoh,,
Tapi…………. *abaikan*
Pantai Tambakrejo ini cukup indah, ada pantai pasir dan pantai karangnya. Putihnya pasir berpadu dengan hijau dan birunya air. Langit juga ga mau kalah memberikan sentuhan warna biru dan putihnya. Kombinasi warna yang sangat bagus, amazing,,
Trus ombaknya juga ga terlalu besar,
jadi bisa dibuat berenang, banyak juga kok pengunjung yang berenang. Yah,
walopun lebih tepat disebut berendam daripada berenang sebenarnya, he,, Pantainya
juga lumayan rame wisatawan, rame pedagang juga,, ^^v
Puas maen (plus foto-foto ^^) di
kawasan pantai pasir, kitapun menuju bukit karang. Jalan kaki sekitar 10 menit,
sampailah di kekarangan. Disini cuma ada karang dan air. Airnya jernih, jadi
kita bisa ngeliat karang-karang yang terendam air, sayang ga ada ikannya (kalo
ada kan bisa dibawa pulang *eh*). Ada juga beberapa batu karang yang sangat
besar, yang dapat menahan ombak yang datang, sehingga percikan airnya berpencar
ke segala jurusan (jurusan Pare-Wates ada ga yaa? *lol*). Menurut saya, tempat
ini lebih menarik, karena untuk mencapainya, kita harus melewati karang-karang
yang tajam dan licin, untuk menemukan tempat terbaik melihat laut lepas. Disini
juga banyak spot bagus untuk mengabadikan kenangan (baca: foto-foto),,
Setelah puas bernarsis ria, kita pun istirahat, nyari kamar mandi untuk bersih-bersih, trus kita capcus dari pantai ‘n nyari makan di kota. Kenapa di kota? Tanyakan saja pada rumput yang bergoyang,, ^^v
Setelah muter-muter dan bingung mau
makan apa (prinsip terserah mau makan apa ‘n makan apa aja), sampailah kita di
alun-alun Kota Blitar. Singgah di salah satu warung makan, makan siang plus
sore (udah jam 3 soalnya, jadi sekalian dirapel ^^). Alun-alun Kota Blitar
cukup ramai ternyata. Tempatnya juga lumayan asyik buat nongkrong,,
Tujuan selanjutnya Makam Bung Karno. Mumpung ada di Blitar, sekalian mampir ceritanya. Sampe di Kawasan Wisata Makam Bung Karno, walah tempatnya ramai sekali. Banyak orang yang ingin berziarah ke Makam Bung Karno, tidak hanya saya saja ternyata, haha,,
Uniknya, disini banyak becak, dan sangat
diminati oleh wisatawan. Mungkin karna kendaraan roda 4 ga boleh masuk kawasan makam,
jadi salah satu alternatif ya naik becak. Soalnya dari tempat parkir kendaraan
roda 4 ke Makam Bung Karnonya lumayan jauh. Bisa juga sih jalan kaki, sambil
melihat-lihat, coz disepanjang jalan banyak toko-toko souvenir, jadi ga
ngebosenin. Yah, mungkin untuk perekonomian juga kali ya, makanya disetting
seperti itu. Tukang becak itu mengantarkan penumpangnya dari parkiran mobil ke
makam, nanti tukang becaknya nungguin sampe penumpang tersebut selesai berkunjung
ke makam, trus nanti dianter lagi ke parkiran mobil. Tapi kalo kendaraaan roda
dua bisa parkir di deket-deket makam, jadi ga perlu nyewa becak,, ^^v
Waktu mau masuk kawasan makam,
ternyata harus daftar dulu, nulis nama di buku pegunjung. Ada kamera CCTVnya
juga lho di kantornya, walah udah canggih ya, he,,
Ternyata ga cuma makam aja, ada perpustakaan sama museum juga, tempatnya juga luas, menarik,,
Kita liat-liat museum dulu,,
Di depan museum, ada patung besar Bung
Karno sedang duduk di kursi sambil membaca buku, keren banget,, ^^
Museum ini berisi semua tentang Bung
Karno, mulai dari lukisan, foto-foto, patung, pakaian, bendera (bendera asli
jahitan Ibu Fatmawati), uang gambar Bung Karno, perangko seri Bung Karno, garuda
pancasila, dan benda-benda peninggalan Bung Karno. Wah, rasa nasionalisme saya
tiba-tiba meningkat. Jadi tambah kagum sama bung karno,, =D
Puas
keliling museum, kita ke makam, tadinya mau ke perpustakaan juga, tapi sayang ditutup,,
Sepanjang jalan dari museum ke makam,
di salah satu sisi dinding, ada relief yang menceritakan sejarah perjuangan
Bung Karno untuk Indonesia, sungguh besar jasa beliau,,
Sampai di makam, sudah banyak
orang-orang yang duduk mengelilingi makam beliau sambil berdoa, mendoakan yang
terbaik untuk beliau. Walaupun sudah wafat, tetapi masih menyisakan semangat
perjuangan. Di samping kiri dan kanan makam beliau, terdapat makam ayah dan ibu
beliau,,
Setelah dari makam, kita pun beranjak
pulang, ternyata jalan masuk dan pulang berbeda. Pas pulang, kita harus melalui
semacam lorong panjang yang di sepanjang sisi kiri dan kanannya terdapat berbagai
macam toko-toko souvenir dan oleh-oleh, kira-kira 15 menit kemudian baru muncul
ke area terbuka. Sepertinya (lagi-lagi) sudah disetting, biar pengunjung tahu
keberadaan tempat jualan tersebut, sehingga mungkin ada yang berminat untuk
berbelanja. Yah lumayan lah buat cuci mata, walopun saya ga beli, he,,
Udah mau magrib, yuk ah, cus balik ke Kediri,,
Terima kasih Blitar......
^o^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar