Minggu, 29 Desember 2013

Kotak Pandora

Selain manusia, bumi dulu juga ditempati oleh para titan. Zeus sangat tidak menyukai beberapa titan, dan titan yang paling tak disukainya adalah Promotheus yang bersikukuh hendak mencuri cahaya pengetahuan dari puncak Olympus. Nietzsche sangat mengagumi titan satu ini yang menurutnya memiliki ciri “uebermensch” (sebagian menerjemahkannya “superman”, tetapi penerjemah spesialis Nietzsche, Walter Kauffman, lebih suka menerjemahkannya menjadi “overman”. ST Sunardi, dalam bukunya tentang Nietzsche yang diterbikan LKiS, menerjemahkan “uebermensch” menjadi “adimanusia”).
 

Zeus, diceritakan, juga membenci titan lainnya yang bernama Ephimetheus. Dia adalah kakak Promotheus. Untuk itu Zeus memerintahkan seorang dewa yang dikenal buruk rupa tapi memiliki keahlian seni yang mumpuni untuk membuat sebuah patung perempuan. Nama dewa itu Haphaestus. Dia sendiri adalah anak Zeus dari hasil perkawinan dengan Hera. Karena dia memendam asmara tak kesampaian dengan Aprhodite, maka ia membuat patung perempuan yang kecantikannya menyerupai Aphrodite.
 

Zeus senang dengan kesempurnaan patung itu dan lantas memberi patung itu kehidupan. Patung itu sendiri bentuknya lebih kecil dari ukuran manusia. Patung yang sudah diberi kehidupan itu diberi nama Pandora. Oleh Zeus, Pandora dititipi pula sebuah kotak rahasia yang tak boleh dibukanya. 



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjjHTiW_TESip08yqMmVkBAiJIWzfGw5Dk8EBFqLvnn7-fnltRdfgahbyEgTbU7FSk3Iny8kF3-mKtRHSHLdsOhhIwLtFsZIoAUUzJ2-if4g5f2pZdVQpPOaRvVeKVsvhY-5cN5sIdzZjY/s1600/Pandora's_Box.jpgZeus lantas menghadiahkan patung itu pada Ephimetheus. Kendati Promotheus sudah memeringatkan kakaknya akan kemungkinan tipu muslihat Zeus, Ephimetheus telanjur menyukai dan mencintainya karena Pandora memang sangat cantik.

Singkat cerita, Pandora dan Ephimetheus hidup berdampingan. Pandora sendiri hingga beberapa lama mampu menaati perintah untuk tidak membuka kotak itu. Tetapi, lama kelamaan, Pandora
penasaran dengan apa isi kotak yang dititipkan padanya. Maka dibukalah kotak tersebut.

 

Dari dalam kotak, berhamburanlah segala macam keburukan, seperti penyakit, wabah kesedihan dan keputusasaan. Sejak itu, bumi mulai mengenal penyakit dan segala keburukan hidup lainnya. Hanya saja, ternyata, di dalam kotak itu juga masih ada satu
benda lain. Benda itu kecil bentuknya. Namanya: “Harapan”. Benda inilah yang kelak digunakan manusia di bumi untuk terus bertahan dari segala macam penyakit, wabah, kesedihan, dll. 


 
Sumber:
*Mitologi Yunani - Herman J. Weschler (1976)
*dan berbagai sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar