Wah, wah, wah, akhirnya saya diberi
kesempatan kembali untuk dapat jalan-jalan, mengeksplorasi tempat menarik di
suatu daerah yang sedang saya singgahi, sungguh sesuatu, hehe,,
Yupz, kali ini saya berada di Kediri, sebuah kabupaten di Jawa Timur. Destinasi yang paling terkenal di Kediri adalah Simpang Lima Gumul, ato biasa disebut Gumul. Setelah dua bulan disini baru saya bisa mengunjunginya, heuheu,, #terharu
Bersama teman-teman dari QC dan magang QC, kitapun berangkat ke Simpang Lima Gumul dari pabrik di Sumber Agung. Mau ngabuburit ceritanya, soalnya kan sekarang lagi bulan puasa. Kira-kira perjalanan setengah jam, sampailah kita disana. Tempatnya “wew” ternyata, letaknya di tengah-tengah jalan bersimpang lima, kaya lapangan simpang lima di Semarang gitu,,
Karna naik motor, Qt pun parkir dulu di tempat parkir (ya iyalah). Trus lanjut jalan kaki ke monumennya, lewatnya jalur bawah tanah gitu, mirip kalo Qt mau ke Monas, yah kira-kira seperti itu,,
Sampe monumen, ngapain coba Qt?
Yoyoi, pastinya foto2 (teuteup), hehe,,
Ada yang mencoba freestyle lho, dance
suffle n breakdance,, #prokprokprok
Sekilas sejarah tentang monumen ini,,
Monumen Simpang Lima Gumul (SLG) adalah
salah satu ikon baru dari objek wisata lokal yang ada di Kediri. Terletak
di persimpangan arah selatan ke Wates/ Pesantren, timur ke Gurah, utara ke
Pagu, arah timur laut ke Pare, dan arah barat ke Kota Kediri. Tujuan awal dibangunnya
Simpang Lima Gumul adalah sebagai sentra ekonomi baru di Kabupaten Kediri.
Sehingga diharapkan roda perekonomian Kediri semakin maju.
Monumen ini mirip dengan monumen L’Arch de Triomphe di Paris. Orang kediri menyebut Simpang Lima Gumul sebagai Ka'bah Kediri. Karena kalau lewat Simpang Lima Gumul harus memutari monumen tersebut dan berbentuk kotak mirip kabah. Sangat sering orang yang lewat memutar terus karena kebablasan jalur belokannya.
Pembangunan monumen ini diawali sejak tahun 2003. Penggagasnya adalah Bupati Kediri saat ini, Sutrisno. Monumen ini tepatnya berada di Desa Tugu Rejo, Kecamatan Ngasem. Ada yang bilang monumen ini terinspirasi dari “Jongko Jojoboyo” Raja Kediri abad XII yang ingin menyatukan lima wilayah di Kediri.
Secara fisik monumen Simpang Lima Gumul ini seluas 804 meter persegi dengan tinggi bangunannya mencapai 25 meter dan ditumpu tiga tangga setinggi 3 meter dari lantai dasar. Angka-angka tersebut menggambarkan tanggal, bulan, dan tahun hari jadi Kabupaten Kediri, yakni 25 Maret 804 Masehi. Di keempat sisi monumen ada arca Ganesha, lambang Kabupaten Kediri.
Apa isi Monumen SLG?
Isinya adalah ruang-ruang untuk
pertemuan di gedung utama dan hall auditorium di lantai atas yang beratapkan
mirip kubah (dome), ruang serba guna
di basement, diorama di lantai atas,
serta minimarket yang menjual souvenir di lantai bawah. Monumen ini juga
memiliki tiga akses jalan bawah tanah menuju monumen yang terhubung ke basement dari tempat parkir.
Di utara Simpang Lima Gumul ada jalan 2 arah yang cukup luas dan panjang, sehingga sering di buat balapan liar. Kalau hari libur monumen ini dibuka untuk umum dan bisa naik ke atas. Kalau mau mengadakan pentas atau event di Kediri, Simpang Lima Gumul juga lokasi yang tepat. Biasanya Pemda Kediri mengadakan pekan seni dan budaya, pameran produk unggulan Kabupaten Kediri disini.
(nb. nyari di mbah google)
Puas menikmati semilir angin dan matahari sore di Gumul, Qt lanjut nyari makan buat bukaan di Doko, deket-deket situ juga sih, tapi agak jauh ah, he,,
Oia ini juga sebagai farewell party ma
anak-anak magang, yang udah 10 hari “ngegangguin QC”, hehe, piss,,
Kalian baik-baik yaa,,
Rajin belajar,,
Semoga sukses,,
Sayonara.....
^o^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar